Online

Ya, , , , , , ,kami merupakan blog online, kami juga bergerak di bidang berita dan toko online, , , , , silakan kunjungi IKLAN KAMI, terima kasih

Kerja sama Tim

Kerja sama tim merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan ini. Kami juga sering mengalami perbedaan pendapat dalam mengatur blog ini, tapi selalu ada jalan keluar yang kami temukan. Itu semua untuk memperbaiki kekurangan Blog kami.

Batu Permata

Ibarat Batu Pertama, kami ingin blog kami indah dan d gemari oleh semua kalangan.

Sexy Porn

Tak dapat dipungkiri, kami juga manusia biasa yag masih mempunyai nafsu. Tak jarang kami juga memposting hal-hal yang berbau S*x ataupun po*no

Rabu, 27 Februari 2013

Penyebutan yang Salah Kaprah dalam Pramuka


Dalam lingkungan Gerakan Pramuka, banyak mengenal beberapa istilah atau singkatan singkatan yang kadangkala orang keliru dalam bahasan kata atau peyebutannya. Hal ini menjadi yang biasa karena kebiasaan yang dilafalkan dan “dianggapkan” dalam kehidupan sehari hari . Demikian pula dianggap memiliki kedekatan (dihubung-hubungkan) maknanya, yang belum tentu benar sesuai arti yang sesungguhnya. Misalnya saja seperti di bawah ini.

1. Di Lingkungan gugusdepan, seseorang yang setiap kali memberikan latihan kepramukaan berarti orang tersebut melatih pramuka. Karena melatih, maka dengan gampang saja mereka itu dikatakan Pelatih. Hal ini biasa terjadi karena orang tersebut dianggap sering melatih peserta didik. Padahal yang disebut dengan Pelatih dalam gerakan pramuka adalah anggota pramuka dewasa yang telah menyelesaikan pendidikan minimal Kursus Pelatih Dasar (KPD).

2. Di lingkungan Penegak Pandega kita mengenal yang namanya Dewan Kerja Penegak dan Pandega. Ditingkat Nasional disebut dengan Dewan Kerja Nasional ( DKN ), kemudian Dewan Kerja Daerah ( DKD ), Dewan Kerja Cabang (DKC ) dan Dewan Kerja Ranting ( DKR ), namun masih sering orang menyebut satuan ambalan dengan sebutan Dewan Kerja Ambalan (seolah disingkat DKA), yang benar adalah Dewan Ambalan saja tanpa kata “Kerja”.

3. Di Lingkungan Gerakan Pramuka , dilihat dari sistem komunikasi dan hubungan pembina dengan peserta didik adalah “kakak dan adik”, ternyata untuk sebutan ini tidak berlaku untuk golongan pramuka siaga, buktinya Yahnda dan Bunda memanggil mereka dengan sebutan “anak-anak siaga” dan bukan “adik-adik siaga”

4. Di Satuan Ambalan kita menyebut pemimpin ambalan dengan nama jabatannya yaitu Pradana, adakalanya untuk memudahkan panggilan dan membedakan antara pemimpin ambalan putra dan pemimpin ambalan putri , mereka menyebut dengan panggilan Pradana untuk putra sedangkan Ambalan putri dipanggil dengan nama Pradani. Sebenarnya Pemimpin ambalan tetap disebut pradana, yang membedakan hanyalah yang satu dipimpin putra dan yang satunya dipimpin putri.

Tentunya masih banyak istilah atau singkatan yang salah sebut, dan ada baiknya segera diluruskan agar tidak menjadi semakin “salah kaprah”. Masihkah ada lagi ?

Disalin sepenuhnya dari pramukanewss.blogspot.com

Selasa, 26 Februari 2013

Nokia Theme - Point Blank

 
(Klik unt biar gede )

Buat HP Nokia Type   2700 classic,   2700c,   2710 Navigation,   2710c,   2730 classic,   2730c,   3120 classic,   3208,   3208 classic,   3208c,   3600 slide,   3600s,   3610 fold,   3610a,   3710 fold,   3720,   3720 classic,   5000,   5130 Xpress Music,   5130 XpressMusic,   5220 Xpress Music,   5220 XpressMusic,   5300,   5300 Xpress Music,   5310 Xpress Music,   5310 XpressMusic,   5330,   5330 Mobile TV,   5330 MobileTV,   5330 Xpress Music,   5330 XpressMusic,   5610 Xpress Music,   5610 XpressMusic,   6126,   6131,   6131 NFC,   6133,   6208 classic,   6208c,   6212 classic,   6216 classic,   6233,   6234,   6263,   6265,   6265i,   6267,   6270,   6275,   6275 CDMA,   6275i,   6275i CDMA,   6280,   6282,   6288,   6300,   6300i,   6301,   6303 classic,   6303c,   6303ci,   6303i classic,   6350,   6500,   6500 Classic,   6500 Slide,   6500c,   6500s,   6555,   6600 fold,   6600 slide,   6600i slide,   6600i Slide,   6700,   6700 classic,   6700c,   6750 Mural,   7020,   7100 Supernova,   7100s,   7210 Supernova,   7230,   7310 Supernova,   7310c,   7310s,   7370,   7373,   7390,   7500 Prism,   7510 Supernova,   7510a,   7610 Supernova,   7610s,   7900 Prism,   8600 Luna,   8800 Arte,   8800 Carbon Arte,   8800 Gold Arte,   Asha 202,   Asha 203,   Asha 300,   Asha 302,   Asha 303,   C2-01,   C2-02,   C2-03,   C2-05,   C2-06,   C3-01,   C3-01 Gold Edition,   X2,   X2-00,   X2-02,   X2-05,   X3,   X3-00,   X3-02 silakan di donlot.

DOWNLOAD ( 1,6 MB )
>

OwnSkin  |  Mobile9  |  4Shared


Sumber : Game Movie X ( GM-eX )


Asal Usul Nama Indonesia

Oleh IRFAN ANSHORY

PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang
diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.


Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. "Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi,
Sunda, semuanya Jawa)" kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.


Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang
terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air kita memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).

Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air
kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi
rupanya nama Insulinde ini kurang populer. Bagi orang Bandung, Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada di Jalan Otista.


Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, "Lamun huwus kalah nusantara, isun amuktipalapa" (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat). Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.

Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Tetapi nama resmi bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul.


Nama Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan
Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: ... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia(Kepulauan
Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya
dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago. Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang
jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!

Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai
1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga
sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian
mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.

Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.


Makna politis

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi
itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia"
akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan! Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.

Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi
Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, "Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."

Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak mentah-mentah.

Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda" untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.

Dirgahayu Indonesiaku!

***

Penulis, Direktur Pendidikan "Ganesha Operation"

Pikiran Rakyat Cyber Media, 16 Agustus 2004

Disalin dari www.forumsains.com dan gambar diperoleh dari faisalman.wordpress.com


Senin, 25 Februari 2013

Masih Adakah Keberadaan Pramuka di Kalangan Remaja?

JAKARTA -- Praja Muda Karana atau yang lebih akrab kita kenal dengan Pramuka adalah salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang kepanduan dengan konsep alam bebas. Selama ini yang kita lihat Pramuka masih ada dan keberadaannya masih eksis di sekolah.

Di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kegiatan pramuka menjadi salah satu ekstrakurikuler, anggotanya pun masih banyak. Namun sayangnya, keberadaan Pramuka di Sekolah Menengah Atas (SMA) nampaknya mulai meredup dan sedikit sekali anggotanya.

Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan nonformal yang mendidik anggotanya untuk mandiri dan mempunyai sikap kepemimpinan yang baik. Orang yang mengikuti gerakan ini disebut dengan Pramuka. Pramuka sendiri dibagi menjadi empat  golongan yang dibagi berdasarkan usia anggotanya. Pramuka Siaga usia 7-10 tahun, Pramuka Penggalang usia 11-15 tahun, Pramuka Penegak 16-20 tahun dan Pramuka Pandega usia 21-25 tahun.

Metode pengajaran yang diajarkan di Pramuka menggunakan konsep alam bebas dan petualangan, dimana anggotanya langsung bergaul dengan alam dan masyarakat sekitar. Konsep dasa darma dan tri satya menjadi pegangan mereka dan harus mencerminkan kedua hal tersebut. Jiwa kepemimpinan terus ditanamkan dalam jiwa anggota Pramuka, kekompakkan dan keceriaan menjadi salah satu hal yang paling terciri pada kegiatan tersebut.

Di kalangan remaja, keberadaan Pramuka seringkali menjadi bahan tertawaan. Banyak anak muda enggan mengikuti gerakan Pramuka. Mereka beranggapan, ikut kegiatan pramuka, kuno dan jadul (istilah zaman sekarang). Padahal dari segi kegiatan, Pramuka sejalan dengan zaman. Pramuka juga merupakan satu-satunya organisasi yang diakui negara dan mempunyai undang-undang.

Merita Zulfa Kurniasari ketua Dewan Kerja Cabang (DKC) Pramuka Jakarta Barat mengatakan kegiatan pramuka merupakan wadah untuk belajar tentang banyak hal dan memperoleh banyak teman. Ia menambahkan anak muda sekarang tak tertarik terhadap Pramuka karena banyak yang tahu soal pramuka. “ Anggota Pramuka kita itu paling banyak di dunia ini berdasarkan pernyataan pada jambore dunia 2011 lalu di Swedia “ ujarnya.

Pendapat serupa disampaikan oleh Fajar Hayu Atmaja ketua Dewan Kerja Ranting (DKR) Pramuka Kecamatan Kalideres Jakarta Barat sekaligus mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. “Arti Pramuka adalah masalah hati, karena Dasa Darma itu menggunakan hati untuk bisa memahaminya “ kata Fajar. Ia berpendapat sedikitnya pemuda yang ikut dalam Pramuka adalah masalah nasionallisme yang sudah turun di mata pemuda , mereka mamaknai nasionalisme hanya dengan pikiran bukan dengan hati karena itu semua berbeda jika kita memahaminya dengan pikiran yang timbul adalah politik.

Penulis: Ronni (Mahasiswa jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012), artikel kami salin dari pramukanewss.blogspot.com

Sabtu, 23 Februari 2013

Mendidik Anggota Pramuka Jadi Generasi Berbakti

BANDUNG, - Penutupan Perkemahan Wirakarya sekaligus Peringatan HUT ke-45 Ksatria Usadhatama diselenggarakan di Taman Pramuka Jalan R.E. Martadinata 157, Bandung, Minggu (29/4).

Kegiatan Perkemahan Wirakarya diselenggarakan dari 9 Maret-29 April 2012 setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu dengan diikuti 638 peserta golongan pramuka penegak dari 638 peserta dari SMA, SMK dan MA Se-Kota Bandung .

Menurut Ari Aryanto, Ketua Dewan Kerja Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung tujuan kegiatan yang diselenggarakan setiap dua tahun tahun sekali itu bertujuan tujuan untuk melakun bakti kepada masyarakat. "Tapi untuk kegiatan sekarang bakti kepada masyarakatnya sudah mulai menurun karena itu disentuh dengan bakti Wirakarya," katanya.

Lebih lanjut Ari menjelaskan dalam kegiatan perkemahan Wirakarya dilakukan penamaan terhadap 300 pohon di sekitar Taman Pramuka. Kemudian dilanjutkan dengan pemanfaatan sampah organik yang bisa dijadikan pupuk kompos dan pengadaan tempat sampah. Terakhir, pemberian wakaf berupa mukena untuk masjid.

Kegiatan ini juga ditambahkan Ari mengarah pada pembinaan guna mendidik dan membina kaum muda Indonesia. Selain untuk mengembangkan keimanan dan ketakwaan diharapkan mampu membentuk manusia yang berwatak dan berpribadi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswandi menuturkan kegiatan ini menjadi salah satu komitmen Pemerintah Kota Bandung untuk mendidik dan membangun mentalitas anak muda menjadi lebih kuat. "Pramuka memberikan kontribusinya untuk mempersiapkan kader pempimpin yang selain visioner tetapi juga berani dan memiliki kecerdasan sosial yang kuat," katanya.

Disalin sepenuhnya dari pramukanewss.blogspot.com

Kamis, 21 Februari 2013

Wing Mahir / Bakti Saka Bhayangkra


Pada umumnya tidak jauh beda dengan tanda kemahiran yang dipakai oleh badan-badan militer nasional seperti TNI, POLRI, dan sebagainya. Karena sebagian besar atribut, tanda jabatan, dan berbagai aksesoris yang dipasang pada baju Pramuka tercinta ini mengilhami pemakaian pada organisasi-organisasi militer nasional. Sama halnya dengan Wings Saka Bhayangkara yang sejatinya mengilhami wings-wings yang ada pada badan-badan militer tersebut seperti wings komando, wings heli, wings bomber, dan sebagainya.
Meskipun jika ditinjau lebih jauh lagi masih ada beberapa hal yang janggal mengenai kejelasan tanda kemahiran ini (belum ada PP yang jelas mengenai syarat penempuhan), namun tidak ada salahnya wings ini dijadikan sebagai sebuah tanda penghargaan kepada mereka yang berhak mendapatkannya. Setidaknya mampu digunakan sebagai penggugah semangat agar para insan Pramuka lebih cinta terhadap Saka Bhayangkara.

Syarat penempuhannya pun kita sesuaikan dengan dasar yang kita pakai sebagai latar belakang yang mengilhami munculnya tanda kemahiran ini. Seperti layaknya wings-wings TNI/ POLRI, syarat bagi individu yang hendak menyematkan tanda kemahiran ialah individu tersebut harus benar-benar mahir sesuai dengan wings yang ia capai. Wings heli disematkan kepada mereka yang mahir pada pesawat heli, wings bomber disematkan kepada mereka yang ahli di bidang pengeboman, dan seterusnya. Jadi wings Saka Bhayangkara pun berhak disematkan kepada mereka yang mahir di bidang kebhayangkaraan.

Sejauh ini hanya ada beberapa wings dari organisasi-organisasi non militer yang diakui dan sudah memiliki pedoman penyelenggaraan yang jelas. Beberapa tanda kemahirannya berbentuk brevet (seperti wings namun tidak memakai sayap sebagai lambang). Contoh: wings survival, wings SAR, brevet diver, dan sebagainya.

Bila ingin memesan atau membeli Wing Saka Bhayangkara, klik saja disini.

Sumber : pramukanews.blogspot.com alatpramuka.blogspot.com dan bakti-husada.blogspot.com

Senin, 18 Februari 2013

Bongkar Pasang Kopling

Kali ini aku menulis posting tentang Cara Bongkar Pasang Kopling, karena saya sekarang sedang PKL (Praktek Kerja Lapangan) taua orang lain menyebutnya dengan istilah Magang. Dan disana ku disuruh bongkar pasang plus perbaikan Sistem Kopling.


Untuk Bongkar Pasang Kopling dan mungkin disertai dengan perbaikannya, silakan baca artikel atau tulisan dibawah ini.


ALAT-ALAT

1. Kunci ring/pas 12 dan 14.
2. Kunci T 12.
3. Obeng min/negatif.
4. Palu.


KESELAMATAN KERJA

* Gunakanlah pakaian praktek sewaktu bekerja.
* Jangan bergurau di saat kerja.
* Gunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
* Telitilah di saat bekerja tak salah.


LANGKAH PEMBONGKARAN

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembongkaran.
2. Longgarkan baut penahan transmisi dengan blok silinder.
3. Lepaskan baut-bautnya.
4. Angkat transmisi sambil digoyang-goyang dan tarik transmisi sampai keluar.
5. Setelah keluar lihatlah kopling yang terdapat pada rumah kopling tersebut.
6. Setelah itu longgarkanlah baut yang terdapat di seluruh rumah kopling tersebut.
7. Setelah dilonggarkan, maka bukalah baut-baut tersebut.
8. Setelah terlepas baut-bautnya, lepaskanlah kopling dari sarangnya.
9. Bersihkan kain kopling tersebut dengan menggunakan kain lap.
10. Setelah itu periksalah kain kopling tersebut apakah masih layak pakai atau tidak.


PEMERIKSAAN Dan PERBAIKAN

1. Periksalah ketebalan (kain klos) apa bila klos sudah terlalu tipis atau melampaui batas yang sudah di tetapkan maka sebaiknya harus di ganti.
2. Periksalah rumah kopling apakah gigi-gigi matahari atau pegas matahari masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
3. Periksalah bantalan pembebas kopling apakah masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.


LANGKAH PEMASANGAN

1. Setelah komponen-komponen kopling diperiksa dan dibesihkan maka langkah selanjutnya adalah memasang kopling pada kedudukannya semula. Caranya :
2. Persiapkan alat dan bahan.
3. Letakan kopling pada rumah kopling.
4. Pada saat pemasangan kopling pembatas atau paret harus mengarah.
5. Pasang rumah kopling beserta kopling pada flywheel.
6. Pasang kembali baut-bautnya pada penahan rumah kopling secara berurutan.
7. Stel kopling.
8. Setelah di stel maka kencangkan semua baut.
9. Pasang kembali transmisi pada blok silinder.
10. Apabila pada saat pemasangan transmisi pada blok silinder mengalami kesusahan maka sebaiknya transmisi harus di goyang-goyang agar transmisi dapat masuk.
11. Pasang baut penahan.
12. Kencangkan baut penahan.
13. Lepaskan jack penahan blok silinder.
14. Besihkan tempat kerja.
15. Berekan kunci-kunci yang telah digunakan.

Laporkan Hasil Pekerjaan.


Minggu, 17 Februari 2013

Foto Pramuka Berpartisipasi dalam Rekor INDONESIA MENGOPER BOLA

Anggota Pramuka, terutama di Kwarda Jawa Barat ikut berpartisipasi dalam pemesacahan rekor "Indonesia Mengoper Bola" yang di adakan di Taman Tegallega, Bandung (24/6) yang dimotori oleh Dua Kelinci dan Radio Dahlia (Radio swasta setempat).

Ini adalah beberapa photo yang kami dapat dalam acara tersebut. photo yang kami dapat agak suram atau tidak begitu jelas, ini dikarenakan photo yang kami dapat adalah hasil photo dari perangkat HP yang digunakan oleh beberapa peserta.

Rekor yang Terpecah



Photo Bersama






Jalan-jalan


Makan Bersama

Hiburan

Lain-lain



sumber : pramukanewss.blogspot.com
Bantu kami dengan cara nge-klik sponsor/iklan yang ada di blog kami. Terima kasih.

Pramuka Berpartisipasi dalam Rekor INDONESIA MENGOPER BOLA

Bandung - Rekor dunia 'Indonesia Mengoper Bola 2012' berhasil dipecahkan 1.300 anak-anak yang tergabung dalam Gerakan Pramuka dan Sekolah Sepak Bola, Minggu (24/6/2012) di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Jawa Barat.

Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf menuturkan, kegiatan tersebut ialah cerminan dari semangat anak-anak Indonesia dalam mengolah si kulit bundar.

Menurut dia, kegiatan ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang diberi nama "Indonesia Menggiring Bola".

"Kalau tahun lalu itu kan konsepnya menurut saya kurang jelas yakni hanya menggiring begitu saja. Tapi untuk tahun ini atau sekarang konsepnya jelas dan terkonsep," kata Dede Yusuf.

Selain memecahkan rekor dunia, acara tersebut juga akan mencoba memecahkan rekor nasional dalam kategori sama yang sebelumnya dipegang oleh Kota Semarang dengan jumlah peserta mencapai sekitar 800 orang.

Wagub berharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat membangkitkan semangat untuk bermain sepakbola bagi anak-anak sejak dini.

"Jadi dari sini yang bagus akan dibina. Kita lihat mana yang baik. Dan bila ada yang ingin merekrut silakan," ujarnya.

Bersumber dari pramukanewss.blogspot.com

Bantu kami dengan cara nge-klik sponsor/iklan yang ada di blog kami. Terima kasih.

Sabtu, 09 Februari 2013

Kenapa Rasulullah SAW Selalu Sehat Setiap Hari..

Selama ini kita mengenal dua bentuk pengobatan. Pengobatan sebelum terjangkit penyakit / pencegahan ( At thib Al wiqo`i), dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al `ilaji). Nah, dengan mencontoh pola makan Rasulullah, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan. (attadawi bil ghidza`). Ini tentu jauh lebih baik daripada kita harus “berhubungan” dengan obat-obat kimia.

Dalam setiap aktifitas dan pola hidupnya, Rasulullah memang sudah disiapkan untuk menjadi contoh teladan bagi semua manusia., termasuk dalam hal pola makan. Memang sih, hanya urusan makanan. Tetapi kalau dengan pola makan tersebut, Rasulullah kemudian memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan sanggup mengalahkan para pegulat, tampaknya kita harus mikir lagi untuk mengatakan hanya. Ini bukan perkara remeh. Sebab salah satu faktor penting penunjang fisik prima Rasulullah adalah kecerdasan beliau dalam memilih menu makanan dan mengatur pola konsumsinya.

Hal pertama yang menjadi menu keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Sudah umum di ketahui bahwa udara pagi kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain. Ini ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktifitasnya selama sehari penuh. Maka tidak usah heran ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu malas untuk beraktifitas. Selanjutnya rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya.

Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al qur`an, kata “syifa” / kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh. Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu befungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Dalam istilah orang arab, madu dikenal dengan “al hafidz al amin”, karena bisa menyembuhkan luka bakar.

Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma ajwa`/matang. Sabda beliau, barang siapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari racun. Dan ini terbukti ketika seorang wanita yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah dalam sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Bisyir ibnu al Barra`, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma!

Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk makan kurma disaat kehamilannya. Sebab memang itu bagus untuk kesehatan janin.

Dahulu, Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu suadah cukup mengenyangkan, sehingga setelah sholat maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi di konsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi untuk menncegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam alquran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “az zaytun” di ulang sampai tujuh kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan menghasilkan ”ahsni taqwim”, atau tubuh yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat at tin. Subhanallah! Syaikh Ahmad Yasin adalah salah seorang yang rutin mengkonsumsi jenis makanan ini, sehingga wajarlah beliau tetap sehat, kuat dan begitu menggentarkan para yahudi, meskipun lumpuh sejak kecil. Kalau saja beliau tidak lumpuh, barangkali sudah habis para yahudi Israel itu.

Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, belaiau selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. Anda kenal nama tersebut? Di mesir, kata Dr. Musthofa, keduanya mirip dengan sabbath dan ba`dunis. Masih tidak kenal juga? Dr. Musthofa kemudian menjelaskan, secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Jadi, asalkan namanya sayuran, sepanjang itu halal, Insya Allah bergizi tinggi. Maka, para penggemar kangkung dan bayam tidak usah panik. Para pedagang tauge juga tidak perlu pindah haluan. OK?

Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Jadi ya kira-kira seperti bubur ayam begitulah. Kemudian beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.

Sekarang masuk pada tata cara mengkonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab setinggi apapun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof, atau berlebihan. Kata Rasulullah, “cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan, kalaupun harus makan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (al hadis). Ketika seseorang terlalu banyak makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus, sehingga zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi dengan baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktifitaspun tidak akan maksimal. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab`u ,yang berarti kenyang itu bukan al imtila` , atau memenuhi. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. Jadi ini penting; jangan kekenyangan!

Kemudian Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang. Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “apa yang membuatmu menangis, wahai bunda?” tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”. Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.

Yang selanjutnya , rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi jantung. Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra ” Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”. Ayam, kambing, lembu, kerbau semuanya masuk. Kan kasihan tuh, tetangga nggak kebagian. Hehehe… nggak ding! Maksudnya itu tidak baik bagi kesehatan.

Jadi begitu, saudara-saudara. Ini barangkali baru sedikit. Masih banyak pola hidup sehat ala Rasulullah yang bisa kita pelajari. Kali ini, Dr. Musthofa memang khusus membahas menu makan dan cara mengkonsumsinya. Dari sini kita bisa tahu bahwa ternyata Rasulullah sangat memperhatikan masalah gizi dan menu makanan. Dan di tengah mengaburnya semangat untuk mengikuti sunnah rasul, ini bisa menjadi spirit untuk memulai menghidupkannya kembali. Apalagi menu-menu tersebut terbukti bisa dipertanggungjawabkan secara kesehatan. Nah, masih kurang ilmiah?

(disarikan dari Ceramah Umum “ghidza`unnabi” oleh Prof. Dr. Musthofa Romadlon di Wisma Nusantara, Kairo. Mesir) tulisan ini ditulis oleh Muhammad As'ad Mahmud, Lc.

Disalin Sepenuhnya dari http://bukucatatan-part1.blogspot.com/