Minggu, 07 Februari 2010

Keajaiban Langit

Kali ini kita akan membicarakan fenomena-fenomena alam yang jarang sekali terjadi, yaitu Gerhana Matahari, Gerhana Bulan dan Hujan Meteor yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu bulan yaitu bulan Januari 2010. walaupun fenomena-fenomena tersebut sudah terjadi, setidaknya fenomena ini masih menjadi pembicaraan di kalangan Astronom dan Peneliti Astronomi, pasalnya fenomena ini sangat langka dan terjadi, hanya beberapa abad sekali.

Menurut berita Koran South East Express, Pan Xiaoqing, Wakil Sekretaris Jenderal Astronomi Masyarakat Provinsi Fujian, menyatakan bahwa antara tahun 2009 dengan tahun 2010, Bumi, Bulan, Matahari dan beberapa planet lainnya bergerak ke posisi yang memudahkan terjadinya fenomena langit, sehingga dalam dua tahun tersebut akan ada beberapa keajaiban astronomi yang cukup jarang terjadi. Selain itu, ia telah melakukan pengamatan tentang keajaiban-keajaiban astronomi dan memberikan peringatan serta pedoman yang relevan.

1 Januari 2010
Setelah gemerlap pesta malam tahun baru, kita melihat Gerhana Bulan di langit barat yang terjadi antara pukul 02:51 sampai sekitar pukul 03:54 dan mengalami puncaknya sekitar pukul 03:23. Peristiwa “Anjing Langit Makan Bulan” ini, memang berlangsung cukup lama dan bisa disaksikan dengan mata telanjang.

Peristiwa Gerhana Bulan pada saat tahun baru seperti ini sangat jarang terjadi, setidaknya terjadi beberapa puluh tahun sekali dan ini merupakan hal yang sangat penting dan menarik untuk diteliti dan di perbincangkan oleh ilmuan atau pun peneliti di bidang astronomi khususnya Astronom.

3 Januari 2010
“Anjing Langit Makan Bulan” sudah memukau mata kita, bagi yang ketinggalan masih ada kejadian lain di langit. Pada tanggal 3 Januari 2010, ada Hujan Meteor di langit.

“kang, berarti aku kudu siap-siap payung ya???”
“ora usah, udan meteor ora bakal nibani kowe, nrk seumpama nibani paling aku mung bisa ngomong kaya kiye SELAMAT, anda masuk dalam sejarah astronomi dunia dan semoga amal ibadah anda diterima oleh Allah SWT.”
“Amiiiin”

Hujan meteor ini terjadi dari Rasi Bintang Kuno, seperti Quadrantids yang berdekatan dengan Draco, memang rasi bintang ini tidak begitu terkenal.

Bagi anda yang ada di perkotaan, mungkin tak begitu jelas dalam melihat fenomena alam yang satu ini, pasalnya fenomena yang terjadi antara pukul 20:00 sampai pukul 24:00 ini akan susah dilihat apabila sang pengamat terlalu banyak memakai dan menerima cahaya buatan, walaupun pada konstelasi bintang tersebut ada ledakan hujan meteor pendek yang intensif, selama waktu ini, puncak lalu lintas bisa mencapai 120 butir per jam.

15 Januari 2010
Aku melihat Gerhana Matahari di siang hari. Setelah itu, aku membaca buku tentang Gerhana Matahari. Dari sana aku memperoleh informasi kalo gerhana yang tadi ku lihat tadi adalah gerhana yang sangat langka dan sangat jarang terjadi dikarenakan (begitu kata buku) memiliki cangkupan wilayah yang luas dan lama. Aku dan temen-temen ku sangat senang melihat gerhana ini.


“Ealahhh, malah curhat, kiye udu buku diary, gulih nulis sing bener lah, arep dimuat nang blog koh, masa nulise kaya nang buku diary!!!”
“O….iya, aku kelalen, sory bae lah ya”


Seperti yang sudah dikatakan tadi, ini merupakan Gerhana Matahari Cincin pertama setelah 22 tahun di beberapa kawasan dan merupakan salah satu Gerhana Matahari terpanjang dalam kurun waktu 1000 tahun terakhir. Dari China pertama kali melihat Gerhana Matahari adalah provinsi Yunnan disusul oleh Guizhou, Sichuan, Chongqing kemudian Hunan, Shaanxi, Hubei, Anhui, Jiangsu terakhir matahari terbenam di Peninsula Shandong. Dengan total lebih dari 11 provinsi dan kota. Karena cincin ini sangat luas, berlangsung juga sangat lama dan tentu saja kejadian ini sangat jarang.

Perubahan rumit dalam fenomena langit tidak ragu-ragu lagi akan memberikan topik riset yang sangat baik pada astronom. Selain itu, dipandang dari suatu Buku Kuno, perubahan fenomena langit atau alam dapat dikaitkan dengan perubahan umat manusia.

Orang zaman dulu menganggap “Langit dan Manusia itu Sepadan, Langit dan Manusia itu Satu” dengan kita mengamati perubahan langit dapat menyimpulkan apa yang mungkin terjadi pada umat manusia. Jika manusia mengikuti perubahan langit maka langit adalah lambang keberuntungan, pada bumi akan panen melimpah ruah, cuaca baik, hujan normal, angin normal, masyarakat tenang tentram dan damai. Tapi sebaliknya, apabila manusia melawan langit, maka langit adalah lambang keburukan, akan terjadi banyak bencana seperti banjir, kekeringan dan tak hanya itu juga akan terjadi kekacauan atau pemberontakan dan lain-lain. Di atas merupakan pendapat oleh orang zaman kuno, oleh sebab itu, masyarakat kuno sangat memperhatikan dan mengamati fenomena langit, seperti masyarakat Yunani Kuno.


0 komentar:

Posting Komentar